Jelaskan Fungsi Ecu Pada Sistem Kontrol Elektronik Kendaraan Dengan Sistem Injeksi
Fungsi ECU Motor: Engine Control Unit dalam Kontrol Kinerja Mesin Motor
Melihat dari semakin kompleksnya teknologi dalam kendaraan bermotor, terdapat komponen yang menjadi otak elektronik yang mengatur berbagai fungsi penting pada mesin, yaitu Engine Control Unit (ECU).
ECU memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam mengontrol kinerja mesin kendaraan. Selain itu, peran ECU dalam mengatur kinerja mesin juga sangat berpengaruh terhadap efisiensi, performa akselerasi, konsumsi bahan bakar, dan kecepatan maksimal kendaraan.
Artikel ini akan menjelaskan secara rinci mengenai peran dan fungsi ECU dalam mengontrol kinerja mesin kendaraan bermotor, serta manfaat yang dapat diperoleh dengan pemahaman yang lebih mendalam terhadap komponen ini. Simak artikel berikut ini untuk informasi lebih lanjut.
Baca Juga: Fungsi CDI Motor: Sistem Pengapian Motor Anda
Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
Udara dari luar masuk lewat rongga hidung. Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya ada kelenjar minyak dan kelenjar keringat.
Selaput lendir berfungsi untuk menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selanjutnya terdapat pua rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara.
Selanjutnya, ada konka yang memiliki banyak kapiler darah yang berfungsi untuk menghangatkan udara yang masuk. Sementara, sebelah belakang rongga hidung terhubung dengan nasofaring melalui kedua lubang yang bernama choanae.
Alat-alat Pernapasan pada Manusia
Dikutip dari Jurnal Sistem Pernapasan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, berikut alat-alat pernapasan pada manusia:
Pangkal Tenggorokan (Laring)
Laring atau pangkal tenggorokan adalah saluran yang dikelilingi tulang rawan. Pangkal tenggorokan berada di antara orofaring dan trakea, di depan lariofaring. Salah satu tulang rawan yang ada di laring disebut epiglotis.
Pangkal tenggorokan diselaputi oleh membrane mukosa yang terdiri dari epitel berlapis pipih yang cukup tebal, sehingga kuat menahan getaran suara pada pangkal tenggorokan. Adapun fungsi utama pangkal tenggorokan adalah menghasilkan suara dan tempat keluar masuknya udara.
Batang Tenggorokan (Trakea)
Batang tenggorokan berada di sebelah depan kerongkongan. Di dalam rongga dada, trakea bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus).
Di dalam paru-paru, cabang tenggorok bercabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil, yaitu bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut gelombang paru-paru.
Akibat Bila Ecu Motor Bermasalah
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pada intinya kerja dari ecu adalah sebagai pusat pengendali dari semua sistem yang ada pada kendaraan bermotor. Sehingga, semua perangkat yang ada pada kendaraan bermotor ini dibawah kendali dari ECU.
Baca Juga : Fungsi dan Mekanisme “Shift Lock” di Mobil Matik
Perangkat ini bukan hanya mengatur satu dari sistem yang ada pada kendaraan bermotor saja, akan tetapi lebih dari satu sistem. Semua sistem yang ada memberikan sinyal pada ECU yang nantinya diolah oleh perangkat ini dan dikirimkan kembali sebagai perintah ke semua perangkat untuk bekerja.
Dengan demikian, maka sistem ini memegang peran penting bagi berjalannya fungsi dari kendaraan bermotor. Apabila alat ini mengalami gangguan atau bermasalah, maka secara otomatis akan mempengaruhi kerja dari semua sistem yang ada pada kendaraan.
Apabila hal ini terjadi, maka ECU tidak bisa menerima data dan informasi dengan sempurna. Dengan demikian, maka perintah yang akan diberikan juga tidak bisa terlaksana dengan sempurna. Akibatnya, semua aktuator dalam kendaraan juga tidak bisa bekerja maksimal sesuai dengan fungsinya.
Misalnya ketika ECU yang terhubung ke WTS mengalami masalah, maka alat ini tidak akan bisa memberikan sinyal ketika suhu air pendingin sudah mengalami peningkatan. Akibatnya, motor kipas tidak akan menerima perintah untuk bekerja menurunkan suhu atau temperatur dari air pendingin.
Fungsi dari perangkat ini memang sangat penting bagi kendaraan bermotor. Baik bagi kendaraan dengan sistem karburator maupun kendaraan dengan sistem injeksi. Agar semua sistem dalam kendaraan bermotor bisa bekerja dengan maksimal, maka kondisi dari alat ini harus sangat diperhatikan.
Memeriksa kondisi dari ecu motor ini secara berkala perlu untuk dilakukan. Dengan demikian, apabila terjadi kerusakan pada sistem ini, bisa segera diketahui dan tidak terlambat untuk memperbaikinya di bengkel resmi Suzuki terdekat. Jika terlambat, nantinya bisa berdampak pada timbulnya kerusakan pada bagian lain dari kendaraan Anda.
Feb Pahami Fungsi ECU Pada Mesin Injeksi
Fungsi ECU Pada Mesin Injeksi
Dulu, mobil hanya memiliki sistem kerja mekanis. Tapi kini, mobil modern semakin banyak menggunakan bantuan komputer untuk melakukan berbagai fungsi di mobil. Malah saat ini, setiap fungsi di mobil sudah diatur oleh electronic control unit (ECU) masing-masing.
Ada banyak hal yang terjadi di mesin dan komponen mobil lainnya saat Anda berkendara. ECU didesain untuk menerima beragam informasi itu yang disuplai oleh sensor, lalu memprosesnya dan menerapkan fungsi elektronik. Jadi, ECU adalah otak yang mengatur berbagai sistem di mobil. Baik sistem yang bekerja secara terintegrasi dengan sistem lain atau bekerja secara individu.
Saat ini, desain mobil modern makin rumit dan banyak sistem yang diaplikasi. Artinya semakin banyak menggunakan pula ECU dan sensor yang digunakan. Beberapa buah ECU di satu mobil pun digunakan untuk mengatasi sistem yang makin rumit.
Beberapa ECU yang lazim digunakan seperti Engine Control Module (ECM), Powertrain Control Module (PCM), Brake Control Module (BCM), dan General Electric Module (GEM). Masing-masing ECU itu mengatur kinerja dan fungsi komponen mobil yang berhubungan dengannya atau sesuai namanya. Cara kerja ECU ini mirip seperti prosesor yang ada di personal computer (PC). Jadi ECU dilengkapi microprocessor 8 sampai 32 bit 40 Mhz, random access memory (RAM), read only memory (ROM) dan input/output interface.
ECU bisa saja diupgrade oleh pabrikan mobil atau perusahan pihak ketiga. Tapi biasanya ECU diberi pelindung dari modifikasi, bisa berupa kode atau kata sandi. Jadi sangat sulit jika ingin melakukan sendiri modifikasi pengaturan sistem yang ada di mobil.
Baca juga : Serba Serbi Injektor
Dilihat dari fungsinya, utamanya Engine Control Module (ECM) mengatur managemen bahan bakar yang dilakukan sistem injeksi, waktu pengamian, dan putaran idle. ECM juga mengatur sistem AC dan gas buang atau exhaust gas recirculation (EGR). Serta mengatur suplai listrik ke pompa bahan bakar.
Pada kondisi mesin bekerja normal, menggunakan informasi yang diterima dari sensor seperti temperatur cairan coolant, tekanan barometric, aliran udara, dan suhu luar, ECU akan menentukan jumlah campuran bahan bakar dan udara, waktu semprot injektor, waktu pengapian yang paling optimal.
ECU menentukan jumlah bahan bakar yang masuk ke ruang bakar dengan cara membuka injector sekitar 4 sampai 9 milidetik. ECU juga mengatur tegangan listrik yang disuplai ke pompa bahan bakar, serta menurunkan atau menaikkan tekanan bahan bakar. Terakhir, ECU menentukaan menentukan waktu pengapian yakni membuat busi memercik.
Contoh lain yang bisa dilakukan ECU adalah mengatur sistem airbag. Sebagai salah satu sistem safety di mobil, ketika ECU menerima sinyal dari sensor, data itu akan diproses untuk menentukan airbag mana yang diaktifkan. Pada sistem airbag yang lebih canggih, ada pula sensor yang digunakan untuk mengukur data berat badan penumpang sesuai bangku yang diduduki serta penggunaan sabuk pengaman.
Beberapa faktor tadi, membantu ECU untuk mengaktifkan airbag. ECU juga melakukan diagnosis secara berkala dan mengaktifkan lampu indikator atau peringatan di panel instrument jika ada yang mengalami masalah. Biasanya, ECU diletakkan di bawah bangku penumpang depan. Tak lain karena posisi ini dapat melindungi ECU terutama ketika terjadi tabrakan.
MELINTAS.ID - Sistem Injeksi adalah salah satu teknologi yang bekerja untuk memperbaiki proses penyaluran bahan bakar ke ruang bakar kendaraan.
Teknologi ini memungkinkan bahan bakar disemprotkan ke ruang bakar dalam bentuk kabut dengan perbandingan yang telah ditentukan sebelumnya, sesuai dengan jumlah udara yang masuk ke ruang bakar.Hal ini menghasilkan campuran udara dan bahan bakar yang lebih efisien dan optimal.
Dengan adanya sistem injeksi, proses kerja mesin menjadi lebih stabil dan maksimal. Bahan bakar dapat dikendalikan secara lebih baik, sehingga lebih hemat namun tanpa mengurangi kinerja mesin itu sendiri.
Baca Juga: Perkembangan Teknologi Sistem EFI: Meningkatkan Performa Kendaraan dan Mengurangi Emisi Gas Buang
Dalam sistem injeksi, terdapat beberapa komponen penting yang bertanggung jawab mengontrol proses kerja sistem tersebut. Komponen-komponen tersebut meliputi sensor, ECU (Engine Control Unit), dan aktuator. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai masing-masing komponen tersebut.
Sensor berfungsi sebagai alat untuk mencari dan mendapatkan informasi yang diperlukan dalam sistem. Informasi atau sinyal yang didapatkan oleh sensor akan dikirimkan ke ECU untuk diproses lebih lanjut.
Beberapa sensor yang digunakan pada kendaraan bermotor dengan bahan bakar gasoline meliputi TPS (Throttle Position Sensor), IATS (Intake Air Temperature Sensor), MAP (Manifold Absolute Pressure), O2S (Oxygen Sensor), CMP (Camshaft Position Sensor), CKP (Crankshaft Position Sensor), WTS (Water Temperature Sensor), Knock Sensor, Airbag Sensor, dan Sensor Kecepatan.
Baca Juga: Promedia Teknologi Bersama Kemenkop UKM Membangun Megaportal PLUT-KUMKM, Ayo Kita Dukung Bersama!
ECU merupakan pusat pengendali dari seluruh data atau informasi yang diberikan oleh sensor. ECU akan memproses data tersebut dan mengirimkan perintah kepada aktuator sesuai dengan data yang diterima dari sensor.
Aktuator berperan sebagai komponen yang bekerja sesuai dengan perintah yang diberikan oleh ECU, berdasarkan data yang diterima dari sensor. Aktuator memainkan peran penting dalam menjalankan tugas-tugas yang ditugaskan oleh ECU.
Pada kendaraan bermotor dengan bahan bakar gasoline, beberapa aktuator yang digunakan meliputi injector, coil, fuel pump, dan ISC (Idle Speed Control).
IDN Times, Jakarta - ECU atau engine control unit adalah seperangkat komponen yang berperan sebagai sistem pengatur sekaligus pengontrol pada mesin kendaraan. Bagian ini terdapat pada motor ataupun mobil.
Komponen ini dinilai cukup krusial fungsinya pada mesin kendaraan. Khususnya pada kendaraan injeksi. Lantas, seberapa penting kontribusi ECU pada kendaraan? Simak informasi lengkapnya pada ulasan berikut ini.
Pengertian Mekanisme Inspirasi dan Ekspirasi pada Pernapasan Manusia
Mengutip situs Universitas Airlangga, mekanisme pernapasan terdiri dari proses inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi adalah proses saat udara masuk ke paru-paru. Sementara itu, ekspirasi adalah proses ketika udara keluar dari paru-paru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenis ECU pada motor dan mobil
ECU terdiri atas beberapa jenis yang bisa disesuaikan dengan kendaraan, baik pada motor atau mobil. Berikut ini jenis ECU pada mobil dan motor yang harus kamu tahu.
ECU jenis stand alone merupakan komponen paket lengkap. Komponen ini bertugas mengatur limiter putaran mesin serta suplai bahan bakar dan udara.
Piggy back berguna memanipulasi sensor sebelum dialirkan pada ECU standar. Proses ini dilakukan dengan bertujuan memaksimalkan suplai bahan bakar dan udara saat pembakaran, agar performa motor jadi lebih optimal dan gak boros.
ECU motor jenis memiliki cara kerja yang cukup simpel, yakni mengatur debit bahan bakar pada ruang bakar. Umumnya, semakin boros, maka bagian ini akan makin kencang.
ECM atau engine control module adalah komponen mobil yang khusus digunakan untuk mengontrol kinerja mesin supaya lebih optimal. Sistem kerja ECM dimulai dari starting busi hingga proses pendinginan.
Transmission control module atau TCM merupakan komponen mobil pada transmisi otomatis. Ini berperan dalam mengatur perpindahan atau momen transmisi sesusai RPM mesin saat berkendara.
Modul yang khusus digunakan mengontrol kinerja powertrain adalah Powertrain Control Module atau PCM. Komponen ini akan memudahkanmu memastikan aliran tenaga dari mesin hingga putaran roda, supaya lebih efisien.
BCM atau body control module merupakan jenis ECU yang berfungsi dalam mengatur kinerja kelistikan pada mobil. Komponen ini terdiri atas lampu, klakson, wiper, dan sistem hiburan dalam kabin mobil.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Berikutnya, ada airbag control module atau ACM. Ini merupakan komponen keselamatan yang berfungsi mengembangkan kantung udara saat terjadi benturan pada mobil. Komponen ini pasti gak asing, kan?
ECU mobil jenis HVAC ini mampu memberikan pengendalian terbaik pada sirkulasi kabin secara otomatis. Ini tentu disesuaikan dengan kondisi cuaca di luar atau kabin bersangkutan.
7. ABSABS control module merupakan modul yang dipakai untuk mobil sesuai dengan sistem rem berteknologi ABS. Kegunaannya adalah untuk melakukan pengaturan rem sehingga tidak akan mengunci ban maupun slip saat berada di jalanan yang licin.
Sementara, komponen ABS dapat digunakan pada mobil yang dilengkapi sistem rem ABS. Fungsinya, mengatur rem agar dapat mengunci ban atau saat terjadi selip pada jalanan licin.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Motor untuk Perempuan, Ringan dan Nyaman!